Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Translate....

Sabtu, 29 Desember 2012

DONGENG : ASAL - USUL BUAH KELAPA

Dongeng ini saya publikasikan yang pertama kali.
Baca boleh, copas boleh tapi harus disertakan penulisnya(Oleh :Iwan Wijaya Purba Wisesa )



Asal usul Buah Kelapa

Di zaman dahulu kala hiduplah seorang perjaka dan kedua orang tuanya di pantai timur di pulau Borneo. Keluarga itu hidup sederhana sebagai seorang nelayan yang tiap hari mencari ikan di laut. Karena kedua orang tuanya sudah tua hanya di rumah saja, maka si pemuda itu harus mencari nafkah sendiri untuk menghidupi keluarganya. Hari berganti hari dan tahun berganti tahun akhirnya si pemuda itu ingin memiliki istri yang cantik dan pintar bekerja. Tiap tengah malam pemuda itu berdoa pada Tuhan di pantai dekat rumahnya.
“Oh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hambamu yang lemah ini berdoa untuk suatu keinginan. Di malam yang sunyi ini aku menghadap kepada-Mu”
Pemuda itu hampir tiap malam duduk dan berdoa. Di alam lain sudah menjadi kerjaan rutin ada Peri dari alam halus yang tiap malam jumat berjalan-jalan di pantai secara tidak sengaja bertemu si pemuda itu. Karena peri termasuk makhluk halus maka dia menjelma menjadi ikan supaya bisa bicara didengar oleh pemuda itu.
"Wahai pemuda yang berbakti pada orang tua, aku bisa membantu kamu mendapatkan gadis cantik untuk kamu jadikan istri," Peri tersebut berkata.
Si pemuda kaget ada suara wanita tapi tidak melihat wanita itu. Lalu si pemuda menjawab
"Siapa kamu, apakah kamu benar-benar ingin membantu aku."
Peri menjawab pertanyaan pemuda tersebut.
"Aku penghuni pantai ini, cuman aku dari alam halus, aku bisa membantu kamu tapi ada 1 syarat yang harus kamu penuhi dan bila kamu melanggar syarat itu maka secara langsung gadis itu akan pergi, syaratnya yaitu apabila dia bekerja kamu tidak boleh melihat atau mengintip gadis tersebut apapun yang dilakukannya."
       Pemuda itu penasaran mendengar itu dan galau 100% dalam hatinya gundah tentang 1 syarat itu, hatinya bergelora antara menjawa iya dan tidak ...
"Mm.. baru kali ini aku Galau Tingkat Tinggi". Akhirnya pemuda itu menjawab "Aku bisa menjawab iya atau tidak harus melihat gadis itu dulu, dimana bisa kutemui gadis itu?”
Sang Peri menjawab pertanyaan pemuda itu.
"Baik kalau kamu ingin menemui gadis itu. Pergilah kamu ke Utara, di sana ada batu karang di pantai gadis itu sekarang duduk di batu karang itu lalu perkenalkan dirimu dengan sopan dan ramah.”
Mendengar suara itu pemuda merasa senang bercampur penasaran. Di sisi lain, Peri itu kemudian berubah dari ikan menjadi gadis cantik yang duduk manis di batu karang. Pemuda itu terus melangkahkan kaki menuju ke Utara, dan benar juga apa yang dilihatnya. Ada seorang gadis duduk di batu karang. Pelan-pelan didekati lalu pemuda itu memperkenalkan diri dan menyatakan bahwa 1 syarat itu bisa dipenuhi, kemudian berkata.
"Waaooww cantik sekali kamu. Aku mau menikahi kamu. Jangankan 1 syarat, 10 syarat aku juga sanggup.”
Akhirnya pemuda itu membawa pulang dan diadakan pesta pernikahan yang meriah. Hari berganti tahun berlalu dengan suasana keluarga yang harmonis dan sederhana. Dalam hati pemuda itu bahagia memiliki istri cantik dan pintar bekerja terutama kalau memasak masakannya nikmat dan semua orang berkata begitu, mau tanya malu mau lihat kalau istrinya bekerja tidak boleh. Sudah menjadi kebiasaan kalau istrinya bekerja atau memasak rumah ditutup rapat dan tidak ada yang boleh melihat. Banyak orang bertanya pada pemuda tersebut tentang bagaimana cara memasak dan dari daerah mana istrinya berasal.
Selain istrinya pintar dirasakan pemuda itu bila dia kelaut cari ikan mendapatkan banyak hasil, yang membuat keluarganya sejahtera. Kepandaian istrinya memasak tersebar luas dan banyak orang penasaran. Suatu hari ada orang kampung membisiki si pemuda itu untuk mengintip pada saat istrinya memasak di dapur, awalnya bisikkan itu tidak digubris karena itu melanggar syarat dan pasti istrinya marah. Dilain hari ada orang lainnya menyuruh hal sama, akhirnya pemuda itu menuruti untuk mengintip istrinya pada saat memasak.
Suatu hari, pada saat istrinya memasak pelan-pelan, diintipnya dari lubang kecil bagaimana istrinya memasak. Dengan hati berdebar, baru kali ini dia melihat istrinya memasak. Dilihatnya istrinya hanya mengambil sedikit beras dan sayur untuk dimasak. Ia bekerja dengan cepat. Semua terlihat biasa saja sama seperti dengan orang lain. Tapi yang berbeda hanya pada saat memasak, jari kelingking istrinya ditekan kuat dan mengeluarkan cairan berwarna putih dan dimasukkan ke semua masakannya. Pemuda itu baru mengetahui kalau jari kelingking istrinya bisa mengeluarkan cairan berwarna putih. Karena penasaran, pemuda itu bertanya kepada istrinya.
“Istriku kenapa jari kelingkingmu bisa mengeluarkan cairan berwarna putih?”
Tahu kalau syaratnya dilanggar, lalu istrinya marah dan menangis tidak mau kerja lagi. Bahkan istrinya ingin berpisah pergi dan tak kembali, mendengar itu si pemuda sedih dan tidak menyangka kalau jadi begini. Sebelum istrinya pergi, ia berkata kepada suaminya.
            "Suamiku, sebenarnya aku tahu kamu sayang sama aku. Suamiku aku tahu kalau kamu patuh dengan syarat itu. Suamiku, aku tahu kamu mengintip karena disuruh orang. Suamiku, aku juga tahu kamu tidak bisa pisah dengan aku. Tapi, dengan syarat dilanggar maka aku harus pergi. Untuk membalas kebaikanmu, maka nanti setelah aku pergi tolong jasadku dimakamkan di pinggir pantai pada saat pertama kali kita bertemu. Satu lagi suamiku, jaga aku dengan kasih sayangmu. Suamiku, aku akan setia bersamamu dalam bentuk yang lain. Selamat tinggal suamiku.”
Setelah berkata yang terakhir, istrinya lalu lemas dan terpejam. Si pemuda itu memeluknya. Tapi, istrinya telah meninggal dunia atau pergi untuk selamanya. Sesuai dengan pesan istrinya, ia kemudian memakamkan jasad istrinya di pantai tepat pada saat mereka bertemu pertama kali lalu dijaga makam itu. Bulan berganti bulan, tak diduga dan disangka pemuda itu, ternyata diatas makam istrinya tumbuh pohon yang belum pernah dilihatnya. Berganti tahun  ternyata pohon itu berbuah banyak. Lalu pemuda itu mengupas dan diambil air dan isinya. Pemuda itu terheran-heran ternyata rasa isi buahnya rasanya sama dengan rasa masakan istrinya. Kemudian pemuda itu memberi tahu orang kampung bahwa ada pohon yang buahnya banyak manfaatnya. Sekarang orang menyebut pohon itu dengan nama pohon kelapa.


Dongeng ini saya pubikasikan yang pertama kali.
Baca boleh , copas boleh tapi harus disertakan penulisnya
( Kalimantan Timur : 29-12-2012)