Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Translate....

Jumat, 10 Mei 2013

Adat Mandi Bareng di Bawah Bulan Purnama Di Subang Jawa Barat

Upacara Mapag Bulan Tumanggang yang merupakan tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini adalah sebuah prosesi mandi bersama pada tengah malam di tengah bulan purnama. 

Semua warga dikawasan kaki gunung Tangkuban Perahu setiap bulan purnama selalu mengadakan Upacara Mapag Bulan Tumanggang dengan mandi bersama di air terjun Pangadegan, Subang, Jawa Barat malam itu. 



Para kaum wanita mandi bersama saat menggelar Upacara Mapag Bulan Tumanggang yang merupakan tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu, kawasan Curug (air terjun) Pangadegan, Subang, Jawa Barat. 

Semua warga berjalan menuju curug (air terjun) saat menggelar Upacara Mapag Bulan Tumanggang, tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu, kawasan Curug Pangadegan, Subang, Jawa Barat. 




Sejumlah wanita berendam saat mandi bersama dalam Upacara Mapag Bulan Tumanggang, tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu, kawasan Curug (air terjun) Pangadegan, Subang, Jawa Barat. 


Rombongan wanita membawa kembang untuk prosesi Aneh mandi bersama saat Upacara Mapag Bulan Tumanggang di kaki Gunung Tangkuban Perahu, kawasan Curug (air terjun) Pangadegan, Subang, Jawa Barat. 

Jumat, 01 Maret 2013

10 Syarat pria hebat di atas ranjang

Banyak orang berpikir aksinya di atas ranjang begitu sempurna untuk memuaskan pasangannya. Namun setidaknya pria harus memiliki syarat seperti yang dilansir dari Cosmopolitan ini jika ingin disebut hebat di atas ranjang.

FokusPria seharusnya bukan cuma memerhatikan kepuasan yang akan didapatkan selama bercinta, tetapi juga menemukan bagaimana cara untuk fokus dalam menyenangkan wanita.

TanggapTerkadang wanita memberi perintah pada pria untuk menyentuhnya di bagian tubuh tertentu. Pria hebat di atas ranjang harusnya tanggap dan segera melakukan apa yang diminta wanita.

SpesialBerikutnya, syarat pria hebat di atas ranjang adalah mampu membuat wanita merasa spesial dengan cara yang seksi. Misalnya menganggap pasangannya adalah satu-satunya yang bisa membuat pria terangsang.

BerpengalamanPria hebat pasti sudah berpengalaman. Pengalaman itu pun bisa diperoleh melalui bacaan, tontonan, konsultasi, atau bahkan eksperimen bercinta bersama pasangan.

CiumanSeks tidak lepas dari ciuman. Jadi salah satu syarat pria yang hebat di atas ranjang adalah mereka yang pandai mencium dan memainkan bibirnya ke seluruh tubuh pasangan.

EksperimenPria hebat sebaiknya punya jiwa petualangan. Maksudnya, mau mencoba dan bereksperimen dalam berbagai hal saat bercinta. Sedikit menggigit atau menampar pantat pasangan terkadang diperlukan.

Tubuh wanitaHal yang tidak kalah penting tentang syarat pria hebat adalah kemampuannya dalam mengenal tubuh wanita. Pria hebat sebaiknya mempelajari setiap inci tubuh pasangan dan tahu bagaimana memuaskannya.

KritikBagaimanapun juga, seorang pria terkadang sakit hati jika dikritik. Namun pria hebat akan bisa menerima masukan yang diterima dan mau berubah demi meningkatkan kehidupan seksualnya.

MeditasiSyarat yang satu ini sebenarnya cukup fleksibel. Sebab pria juga bisa dianggap hebat di atas ranjang jika mau melakukan meditasi. Sehingga jiwa dan tubuhnya mampu selaras dan menganggap seks sebagai sesuatu yang sakral.

GangguanTerakhir, pria hebat di atas ranjang mampu mengalihkan pandangannya dari televisi atau gangguan lain demi seks. Sebab wanita manapun tidak akan mau diduakan.
Itulah berbagai syarat dari pria yang hebat di atas ranjang. Sudah memenuhi semuanya?
(sumber : merdeka.com)

Sabtu, 12 Januari 2013

10 ARTIS TERCANTIK 2012

Siapa saja Wanita Tercantik di Indonesia atau cewek paling cantik tersebut yang membuat para penggemarnya tergila-gila bahkan gemar mengkoleksi foto Wanita Tercantik di Indonesia tersebut. Posting ini berdasarkan pujian para fans yang dilakukan dalam 1000 orang perkota. Dunia hiburan indonesia tidak pernah sepi dengan talenta muda yang berbakat dan cantik tentunya,lalu siapa sajakah Aktris Muda tercantik dan berbakat di indonesia.



  
IRENA JUSTINE









  

ASMIRANDAH

 

  Syahrini

  Sandra Dewi

  Rianti Cartwright

  Carissa Putri

  Aura Kasih



  VJ FRANDA

Nabila Syakieb




Julie Estelle

5 Pola Pikir Orang Sukses




PERNAHKAH Anda berpikir, mengapa sebagian orang ditakdirkan menjalani hidup penuh kesuksesan sedangkan yang lainnya tidak? Sukses bukan hanya tentang tingkat pendidikan seseorang, melainkan juga pola pikir yang dia terapkan.

Orang sukses bukan hanya berperilaku berbeda, mereka juga berpikir dengan cara yang berbeda.

1. Agenda ganda
Orang biasa cenderung berinteraksi dengan berfokus hanya pada tujuan-tujuan pribadi mereka. Orang sukses, di sisi lain, berinteraksi dengan berfokus bukan hanya pada tujuan pribadinya, melainkan juga dengan tujuan orang lain. Itu sebabnya, orang sukses dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan mengumpulkan lebih banyak dukungan dalam hampir segala hal yang mereka lakukan.

2. Ketidakpastian
Orang biasa selalu ingin segala hal berjalan sesuai keinginannya, entah itu dalam rapat direksi sampai reuni keluarga. Mereka menjadi cemas dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian. Sementara itu, orang sukses lebih percaya diri. Mereka tahu bahwa mereka pada akhirnya akan mampu menangani situasi apa pun yang terhadi, dan tidak terikat untuk memainkannya sesuai skenario tertentu. Hal ini membuat mereka terlihat lebih tenang, menyenangkan, dan menarik saat bergaul.

3. Berpikir mundur
Dalam hidup, banyak orang memikirkan berbagai masalah dan tujuannya, serta berpikir bagaimana pasangan, atasan, orangtua, atau rekan kerja dapat membantu mereka memecahkan atau mencapainya. Sebaliknya, orang sukses memikirkan pasangan, rekan kerja, orangtua atau atasannya dan memikirkan cara agar dapat membantu mereka.

4. Definisi sukses
Banyak orang cenderung melihat orang di sekitarnya sebagai penolong atau hambatan. Sementara itu, orang sukses memiliki definisi yang berbeda tentang keberhasilan. Orang lain bukan hanya berari sarana bagi mereka untuk mencapai tujuan, melainkan tujuan itu sendiri. Mereka ingin menciptakan sukses bagi semua orang.

5. Sepenuh hati

Rata-rata orang mungkin menghabiskan hidupnya dengan khawatir terhadap berbagai hal, atau apakah sesuatu berjalan sesuai yang mereka inginkan. Rasa takut yang terpendam ini menciptakan dinding emosional antara diri mereka dengan setiap orang yang mereka temui. Di sisi lain, orang sukses tidak memiliki penghalang seperti itu. Mereka tidak terganggu dengan kecemasan yang tak terucapkan, sehingga mampu menjalani hidup dengan sepenuh hati dan jiwa

LEGENDA : ASAL-USUL NAMA GUNUNG FUJI.



Dikisahkan pada jaman dahulu kala hidup sepasang kakek nenek di desa terpencil. Pekerjaan sang kakek adalah sebagai penebang bambu. Pada suatu hari ketika sang kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya seperti emas. Karena penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut dan ternyata di dalam bambu itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9 cm.

Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya.

Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.

Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan sang putri, maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka. Barang-barang tersebut diantaranya adalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di bumi ini.

Malam bulan purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. Namun usahanya itu sia-sia. Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan.

Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal dengan nama Fujiyama.
 

Kamis, 10 Januari 2013

Legenda : CALON ARANG

  Legenda Calon Arang

Di Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Airlangga yaitu didesa Girah ada sebuah Perguruan Ilmu Hitam atau Ilmu Sihir yang dipimpin oleh seorang janda yang bernama Ibu Calonarang (nama julukan dari Dayu Datu).

Murid – muridnya semua perempuan dan diantaranya ada empat murid yang ilmunya sudah tergolong tingkat senior antara lain : Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, Nyi Sedaksa.

Ibu Calonarang juga mempunyai anak kandung seorang putri yang bernama Diah Ratna Mengali, berparas cantik jelita, tetapi putrinya tidak ada satupun pemuda yang melamarnya.

Karena Diah Ratna Mangali diduga bisa ngelelak, dengan di dasarkan pada hukum keturunan yaitu kalau Ibunya bisa ngeleak maka anaknyapun mewarisi ilmu leak itu, begitulah pengaduan dari Nyi Larung yaitu salah satu muridnya yang paling dipercaya oleh Ibu Calonarang.


Mendengar pengaduan tersebut, tampak nafas Ibu Calonarang mulai meningkat, pandangan matanya berubah seolah-olah menahan panas hatinya yang membara. Pengaduan tersebut telah membakar darah Ibu Calonarang dan mendidih, terasa muncrat dan tumpah ke otak. Penampilannya yang tadinya tenang, dingin dan sejuk, seketika berubah menjadi panas, gelisah. Kalau diibaratkan Sang Hyang Wisnu berubah menjadi Sang Hyang Brahma, air berubah menjadi api. Tak kuasa Ibu Calonarang menahan amarahnya. Tak kuat tubuhnya yang sudah tua tersebut menahan gempuran fitnah yang telah ditebar oleh masyarakat Kerajaan Kediri.

Ibu Calonarang sangat sedih bercampur berang, sedih karena khawatir putrinya bakal jadi perawan tua, itu berarti keturunannya akan putus dan tidak bisa pula menggendong cucu, berang karena putrinya dituduh bisa ngeleak.

Ibu Calonarang berkata kepada Nyi Larung : “Hai Nyi Larung, penghinaan ini bagaikan air kencing dan kotoran ke wajah dan kepalaku. Aku akan membalas semua ini, rakyat Kediri akan hancur lebur, dan luluh lantak dalam sekejap. Semua orang-orangnya akan mati mendadak. Laki-laki, perempuan, tua muda, semuanya akan menanggung akibat dari fitnah dan penghinaan ini. Kalau tidak tercapai apa yang aku katakan ini, maka lebih baik aku mati, percuma jadi manusia. Kalau Ibu Calonarang ini tidak melakukan balas dendam maka hati ini tidak akan merasa tentram”.

Demikian kata-kata Ibu Calonarang yang sangat mengerikan kalau seandainya hal ini menjadi kenyataan. Nyi Larung kemudian menyahut dan bertanya “Kalau demikian niat Guru, bagaimana kita bisa melakukan hal tersebut”. segera dijawab oleh Ibu Calonarang. “Kau Nyi Larung, ketahuilah, jangan terlalu khawatir akan segala kemampuanku. Aku Ibu Calonarang bukanlah orang sembarangan dan murahan. Kalau tidak yakin dengan diri, maka aku tidak akan sesumbar begitu. Biar mereka tersebut merasakan akibat dari segala perbuatan yang telah mereka lakukan terhadap anakku.

Kau Nyi Larung, Ibu minta agar kau mengumpulkan semua murid-muridku supaya segera masuk ke Pasraman Pengeleakan. “Tunggu sampai tengah malam nanti. Aku akan menurunkan segala ilmu kewisesan yang aku miliki kepada kalian semua. Karena sekarang hari masih terang dan sore, lebih baik engkau semua melakukan pekerjaan seperti biasanya. Aku akan mempersiapkan segala sesuatunya. Nanti malam kita akan berkumpul lagi membicarakan masalah tersebut, dan ingat tidak ada yang boleh tahu mengenai apa yang kita akan lakukan ini, kita akan membuat Kerajaan Kediri gerubung yaitu berupa serangan wabah penyakit yang sulit diobati yang dapat mematikan rakyatnya dalam waktu singkat. Demikian Ibu Calonarang menutup pembicaraannya pada sore hari tersebut, dan semua kembali melakukan kegiatan sebagaimana mestinya.

Gerubug Di Kerajaan Kediri

Diceritakan Rakyat Kerajaan Kediri di siang harinya yang ramai seperti biasanya. Masyarakatnya sebagian besar hidup dari bertani di sawah dengan menanam padi dan palawija. Anak-anak muda semuanya riang gembira bermain sambil mengembalakan sapi dan bebek di sawah. Mereka riang gembira, menemani orang tuanya yang sedang membajak sawah. Ada pula masyarakat yang bekerja sebagai tukang membuat rumah, pondok, bangunan suci seperti pura dan sanggah, atau membuat angkul-angkul atau pintu gerbang, dan lain-lain. Bagi kaum perempuan dan yang bekerja sebagai pedagang dengan menjual kue, nasi, kopi dan ada pula yang menenun kain untuk keperluan sendiri. Ada pula dari golongan pande bekerja khusus membuat perabotan pisau, sabit, parang, cangkul, keris, dan perabotan dari besi lainnya. Bagi yang mempunyai waktu luang yang laki-laki biasanya diisi dengan mengelus-elus ayam aduan, dan bagi yang perempuan digunakan untuk mencari kutu rambut.


Tidak ada terasa hal-hal aneh atau pertanda aneh di siang hari tersebut. Kegiatan masyarakat berlangsung dari pagi sampai sore, bahkan sampai malam hari. Pada malam hari masyarakat yang senang matembang atau bernyanyi melakukan kegiatannya sampai malam. Demikian pula dengan sekaa gong latihan sampai malam di Balai Banjar. Suasananya nyaman, tentram, dan damai sangat terasa ketika itu.

Setelah tengah malam tiba, semua masyarakat telah beristirahat tidur. Suasananya menjadi sangat gelap dan sunyi senyap, ditambah lagi pada hari tersebut adalah hari Kajeng Kliwon. Suatu hari yang dianggap kramat bagi masyarakat. Masyarakat biasanya pantang pergi sampai larut malam pada hari Kajeng Kliwon. Karena hari tersebut dianggap sebagai hari yang angker. Sehingga penduduk tidak ada yang berani keluar sampai larut malam.

Ketika penduduk Rakyat Kediri tertidur lelap di tengah malam, ketika itulah para murid atau sisya Ibu Calonarang yang sudah menjadi leak datang ke Desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Sinar beraneka warna bertebaran di angkasa. Desa-desa pesisir bagaikan dibakar dari angkasa. Ketika itu, penduduk desa sedang tidur lelap. Kemudian dengan kedatangan pasukan leak tersebut, tiba-tiba saja penduduk desa merasakan udara menjadi panas dan gerah. Angin dingin yang tadinya mendesir sejuk, tiba-tiba hilang dan menjadi panas yang membuat tidur mereka menjadi gelisah. Para anak-anak yang gelisah, dan terdengar tangis para bayi di tengah malam. Lolongan anjing saling bersahutan seketika. Demikian pula suara goak atau burung gagak terdengar di tengah malam. Ketika itu sudah terasa ada yang aneh dan ganjil saat itu. Ditambah lagi dengan adanya bunyi kodok darat yang ramai, padahal ketika itu adalah musim kering. Demikian pula tokek pun ribut saling bersahutan seakan-akan memberitahukan sesuatu kepada penduduk desa. Mendengar dan mengalami suatu yang ganjil tersebut, masyarakat menjadi ketakutan, dan tidak ada yang berani keluar.

Endih atau api jadi-jadian yang berjumlah banyak di angkasa kemudian turun menuju jalan-jalan dan rumah-rumah penduduk desa. Api sebesar sangkar ayam mendarat di perempatan jalan desa, dan diikuti oleh api kecil-kecil warna-warni. Setelah itu para leak yang tadinya terbang berwujud endih, kemudian setelah di bawah berubah wujud menjadi leak beraneka rupa, dan berkeliaran di jalan-jalan desa. Ketika malam itu, ada seorang masyarakat memberanikan diri untuk mengintip dari balik jendela rumahnya. Untuk mengetahui situasi di luar rumah. Namun apa yang dilihatnya? Sangat terkejut orang tersebut menyaksikan kejadian di luar. Orang tersebut, karena saking takutnya, segera ia masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya rapat-rapat, serta segera memohon kehadapan Hyang Maha Kuasa agar diberikan perlindungan. Kemudian orang tersebut mengalami sakit ngeeb atau ketakutan yang berlebihan dan tidak mau bicara.

Para murid atau sisya Ibu Calonarang yang berjumlah tiga puluh empat orang ditambah dengan empat orang muridnya yang sudah senior yaitu Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa, semua sudah berada di desa pesisir. Malam yang sangat gelap kemudian ditambah dengan hujan gerimis yang memunculkan bau tanah yang angid, mambuat para leak menjadi semakin bersuka ria. Beberapa bola api bertebaran di angkasa berkejar-kerjaran dan menari-nari. Monyet-monyet besar, anjing bulu kotor, dan babi bertaring panjang berkeliaran di jalan-jalan sepanjang desa wilayah pesisir bercanda bersuka ria. Leak kambing, gegendu kerbau, gegendu jaran tampak jalan-jalan mengitari Kerajaan Kediri. Demikian pula dengan sosok Leak Celuluk yang berkelebat-kelebat dan bersandar di angkul-angkul rumah penduduk. Leak yang berwujud kreb kasa atau kain putih panjang bergulung-gulungan tampak melintang di jalanan. Di perempatan dan pertigaan jalan Desa, sosok Leak berwujud bade atau menara pengusungan mayat sedang menari-nari memenuhi jalanan. Semua leak tersebut menjalankan tugas seperti apa yang diperintahkan oleh gurunya yakni Ibu Calonarang.

Sungguh-sungguh seram memang pada malam itu. Penduduk desa tidak ada yang berani berkutik, apalagi keluar rumah. Para leak di malam itu telah menyebarkan penyakit grubug di desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Setelah semalaman para leak berpesta pora, maka hari telah menjelang pagi. Tiba saatnya para Leak untuk kembali ke wujud semula. Karena begitulah hukumnya sebagai leak. Waktu mereka adalah di malam hari. Apabila mereka melanggar hukum tersebut maka mereka akan mendapatkan bahaya. Ketika hari menjelang pagi para leak pun kembali ke tempatnya semula, dan pulang ke rumah. Demikian pula dengan Ibu Calonarang beserta Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi dan Nyi Sedaksa kembali pulang ke rumah setelah pesta pora di malam hari. Sekarang mereka hanya tinggal menunggu hasil dari kerja mereka semalam.

Diceritakan keesokan harinya penduduk desa bangun pagi-pagi. Mereka ramai menceritakan keanehan-keanehan dan keganjilan-keganjilan yang terjadi pada malam harinya. Semuanya menceritakan apa yang mereka rasakan atau apa yang mereka sempat saksikan malam itu dirumah masing-masing. Namun sedang asyiknya mereka bercerita, tiba-tiba saja ada seorang penduduk yang menjerit minta tolong. Orang tersebut mengatakan salah seorang keluarganya tiba-tiba saja sakit perut, muntah-muntah, dan mencret-mencret. Ketika mau memberikan pertolongan kepada penduduk di sebelah Barat tersebut, tiba-tiba saja tetangga di sebelah Timur menjerit minta tolong ada salah seorang keluarganya yang muntah dan mencret. Pagi itu, masyarakat desa menjadi panik. 
Karena mendadak sebagian penduduk mengalami muntah dan mencret. Bahkan pagi itu, ada beberapa yang telah meninggal. Beberapa lagi belum ada yang sempat diberi obat, tiba-tiba sudah meninggal. Demikian semakin panik masyarakat di desa. Segera saja yang meninggal dikuburkan di setra atau tempat pemakaman mayat, namun ketika pulang dari setra, tiba-tiba saja yang tadinya ikut mengubur menjadi sakit dan meninggal. Demikian seterusnya. Penduduk desa dihantui oleh bahaya maut. Seolah-olah kematian ada di depan hidung mereka. Sungguh mengerikan pemandangan di desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri ketika itu. Kerajaan Kediri gempar, sehari-hari orang mengusung mayat kekuburan dalam selisih waktu yang sangat singat.
Menghadapi situasi demikian beberapa penduduk dan prajuru desa mencoba untuk menanyakan kepada para balian atau dukun untuk minta pertolongan. Para balian pun didatangkan ke desa-desa yang kena bencana wabah gerubug. Ternyata mereka juga tidak dapat berbuat banyak menghadapi penyakit gerubug yang dialami penduduk desa. Bahkan, si balian atau dukun yang didatangkan tersebut mengalami mutah berak dan meninggal. Setiap hari kejadian tersebut terus berlangsung. Penduduk desa menjadi bingung dan panik. Ada yang berkehendak untuk mengungsi dan menghindar dari grubug tersebut. Mereka berbondong-bondong meninggalkan desanya. Namun ketika sampai di batas desa, mereka itu mengalami muntah berak dan meninggal seketika. Melihat keadaan seperti itu penduduk yang masih hidup menjadi semakin ketakutan. Ketika malam hari, mereka semua tidak ada yang berani tidur sendirian, dan tidak berani keluar rumah. Lolongan anjing tak henti-hentinya di malam hari. Burung gagak, katak dongkang, semuanya ribut saling bersahutan.
Adanya musibah yang menakutkan bercampur dengan sedih, para penduduk mencoba untuk berpasrah diri dan menyerahkan semuanya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi. Setiap saat mereka memuja dan memohon kehadapan beliau agar bencana grubug ini segera berakhir, dan semua penduduk yang masih hidup diberkahi keselamatan dan kekuatan. Di samping itu perlindungan-perlindungan magis dipasang di depan pintu masuk pekarangan dan pintu rumah. Sesuai dengan petunjuk orang pintar atau sesuai dengan kebiasaan para tetuanya terdahulu. Penduduk memasang sesikepan atau pelindung magis seperti daun pandan berduri yang ditulisi tapak dara atau tanda palang dari kapur sirih, berisi bawang merah, bawang putih, jangu, juga benang tri datu yaitu benang warna merah, putih, hitam, dan pipis bolong atau uang kepeng. Jadi pada dasarnya semua dilakukan untuk menolak penyakit, dan memohon perlindungan kehadapan Hyang Maha Kuasa.
Setelah berberapa hari mengalami kepanikan, kebingungan dan ketakutan, akhirnya para prajuru desa atau Pengurus Desa, para penglingsir atau tetua, dan para pemangku, mengadakan pertemuan di salah satu Balai Banjar di Desa Girah. Pada intinya mereka membicarakan mengenai masalah atau penyakit gerubug yang menyerang desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Kalau seandainya masalah ini dibiarkan begitu saja, sudah pasti penduduk desa akan habis semuanya.
Mereka tetap berharap agar semua masyarakat meningkatkan astiti bhaktinya atau pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan agar diberikan keselamatan, kesehatan, perlindungan, dan umur panjang. Disamping itu pula para prajuru desa para penglingsir atau tetua desa beserta dengan para pemangku sepakat untuk melaporkan masalah ini kehadapan Prabu Airlangga Raja Kediri. Mereka berencana memohon kehadapan Raja Airlangga agar beliau berkenan untuk datang ke desa-dewa wilayah pesisir Kerajaan Kediri meninjau rakyatnya yang sedang ditimpa musibah penyakit atau gerubug. Karena beliau sebagai penguasa atau sebagai Raja Kediri berhak tahu dan wajib untuk melindungi rakyatnya dari bencana. Demikian kesepakatan mereka dan merencanakan akan berangkat ke Istana besok pagi.
Ketika para tetua desa dan prajuru disertai dengan para pemangku masih berada di Bale pertemuan, tiba-tiba saja muncul seseorang yang bertubuh tinggi, kepala kribo, berkumis tebal dan brewok. Orang ini berjalan sempoyongan, dengan mata merah, dan bicaranya ngawur. Rupanya orang ini dalam keadaan mabuk. Orang tersebut datang di bale pertemuan dan berkata bahwa anaknya telah meninggal karena muntah mencret. Pemabuk itu kemudian berkata : mana Leak Calonarang yang telah memakan anakku, akan aku santap bola matanya mentah-mentah. Demikian orang tersebut sesumbar dihadapan para sesepuh desa. Ketika setelah mengatakan sesumbar tersebut Si Brewok tiba-tiba saja muntah mencret tak tertahankan, dan akhirnya tewas di tempat. Keesokan harinya para prajuru desa beserta rombongan berangkat menuju Istana Kediri. Sangat cepat perjalanan mereka, sehingga tidak diceritakan sampailah rombongan tersebut di bencingah atau alun-alun Istana Raja. Ketika di Istana rombongan tersebut menyaksikan suatu keadaan yang tenang, damai, dan biasa saja, jauh dari kesusahan, kalau dibandingkan dengan apa yang terjadi di desa sekarang ini. 
Di bencingah puri tampak sekelompok masyarakat yang sedang duduk-duduk di bawah rimbunnya daun beringin yang sangat besar yang tumbuh di becingah, seolah-olah memayungi rakyat Kediri dari terik sinar matahari. Bangsingnya atau akarnya yang menjulur sampai menyentuh tanah seolah-olah menjulurkan tangannya untuk menolong rakyat Kediri yang kesusahan. Mereka seperti biasa yang laki-laki beristirahat, sambil mengecel atau mengelus ayam aduan. Di sampingnya tampak berderet ayam aduan dengan beraneka warna, dan mekruyuk atau berkokok saling bersahutan. Disana, ada pula dagang kopi, dagang kue, dagang nasi, dengan be guling nyodog atau babi guling yang utuh dan diletakkan di atas meja dagangan.
Rombongan tersebut disapa oleh orang-orang yang ada di bencingah. Mereka kemudian segera masuk ke dalam Istana Raja melalui pemedalan atau pintu keluar candi bentar yang megah, disandingkan dengan bale kulkul yang menjulang tinggi, dan bale bengong yang tampak mempesona, membuat mereka menjadi klangen atau kagum. Di hulu sebelah timur laut terdapat pemerajan puri atau tempat suci keluarga Raja yang sangat disucikan.
 

Mereka kemudian menghadap Prabu Airlangga di Bale penangkilan atau balai penghadapan. Setelah memberikan penghormatan kehadapan Sang Prabu, rombongan tersebut kemudian menjelaskan segala sesuatu maksud dan tujuannya mengahap ke Istana. Dijelaskan pula secara panjang lebar mengenai masalah yang sedang melanda desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Mereka kemudian memohon agar Sang Prabu berkenan untuk meninjau ke desa-desa. Demikian hatur mereka semua kehadapan Sang Prabu. Kemudian Sang Prabu menjawab dengan kata-kata yang agak berat, dan dengan roma muka yang agak tegang ketika itu.


“Kalau begitu keadaannya, penyebar gerubug di desa-desa wilayah pesisir tidak lain dan tidak bukan adalah Ibu Calonarang. Aku tidak akan meninjau ke desa lagi. Tetapi aku akan segara berupaya untuk menyelesaikan masalah kalian, dan menghadapi Calonarang yang sakti tersebut”.
“Pengerusakan dan penyebaran penyakit di desa-desa oleh Calonarang sebenarnya adalah tantangan langsung bagiku sebagai penguasa di Kerajaan Kediri. Aku akan menghadapi bagaimanapun ririh atau saktinya Calonarang. Calonarang sangat berani kepadaku, dan sangat besar dosanya karena telah membunuh banyak rakyatku yang tidak berdosa. Sangat besar dosanya terhadap kerajaan, sehingga orang tersebut harus mendapatkan ganjaran hukuman yang setimpal”. Demikian sabda Raja Kediri yang menabuh genderang perang terhadap Calonarang.
Sang Prabu juga menyampaikan pesan kepada rombongan Desa Girah sesampai di rumah nanti, beritahukan kepada seluruh rakyatku semuanya. Tenanglah, bersabarlah dan selalulah memuja kebesaran Ida Betara Tri Sakti yang berstana di Pura Kayangan Tiga. Selalulah berjaga-jaga di perbatasan desa sambil menghidupkan api obor sebagai penerangan dan sekaligus mohon perlindungan kehadapan Hyang Betara Brahma. Sebelum itu jangan lupa menghaturkan canang atau sesajen di sanggah atau tempat suci keluarga masing-masing agar para leluhur kita juga ikut membantu melindungi dari bahaya ini. 
Kemudian mohonlah sesikepan atau sarana magis yang bersarana bawang putih, jangu, benang tri datu, dan pipis bolong, sebagai sarana penolak leak. Demikian perintah dan sekaligus pesan Raja Kediri kepada rakyat beliau yang sedang ditimpa bencana gerubug dan salanjutnya para penghadap tersebut diijinkan untuk pamit kembali pulang. Tidak diceritakan perjalanan mereka, maka sampailah rombongan tersebut di rumah, dan segera memberitahukan apa yang menjadi titah Raja Kediri.
Raja Kediri Murka

Kembali diceritakan Prabu Airlangga Raja Kediri. Sepeninggalan rombongan Desa Girah, maka beliau sendirian duduk termenung di bale penangkilan. Pandangannya menerawang jauh kemana-mana, tangannya dikepalkan, dan tampak gelisah. Duduk bangun, demikianlah Sang Prabu sendirian di Istana. Tampaknya Sang Prabu tak kuasa menahan amarah dan panas hati beliau akibat ulah Calonarang. Sangat menakutkan sekali perangai beliau ketika itu. Diibaratkan macan gading atau harimau kuning yang akan menerkam mangsanya. Tak seorang pun parekan atau punakawan di puri atau istana yang berani menyapa beliau. Istri dan parekan atau punakawan di puri atau istana semuanya terdiam takut melihat gelagat Sang Prabu yang lagi murka. Tidak ada yang berani menghampiri dan menemani beliau ketika itu. Suguhan wedang atau kopi dan juga hidangan yang lainnya tidak disentuh sama sekali. Pikiran beliau hanya tertuju kepada upaya bagaimana mengalahkan Calonarang yang sakti tersebut.



Barong perlambang roh-roh baik, biasa digunakan untuk melambangkan raja Airlangga


Ketika hari menjelang siang, Sang Prabu belum juga beranjak dari tempat beliau duduk sejak pagi. Kemudian secara tak disangka-sangka datang Ki Patih Madri menghadap Sang Prabu ke Istana. Ia adalah seorang tabeng dada atau pengawal Istana. Ki Patih Madri berperawakan tinggi besar, pintar ilmu silat atau bela diri, dan menguasai beberapa ilmu kanuragan. Ia sangat berpengaruh di kalangan orang-orang di Kerajaan Kediri, namun ia sendiri berpenampilan sangat sederhana, polos, dan sangat setia kepada Istana terutama kehadapan junjungannya yakni Prabu Airlangga Raja Kediri.

Sangat gembira sekali perasaan Sang Prabu ketika Ki Patih Madri muncul di Istana, dan segera Sang Prabu menyuruhnya mendekat untuk diajak bertukar pikiran. Bagaikan diperciki embun pagi yang sejuk perasaan Raja Airlangga ketika Ki Patih Madri datang pada saat yang diperlukan sekali. Sambil menikmati hidangan kopi yang telah disuguhkan, Sang Prabu berkata kepada Ki Patih Madri : “aku hari ini sangat kesal, marah dan bercampur sedih dalam hatiku. Yang menyebabkan adalah ulah onar Calonarang yang telah menebar penyakit gerubug di desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Banyak rakyatku yang sakit dan meninggal di sana. Ia ingin menghancurkan Kerajaan Kediri, serta menghancurkan kekuasaanku. Sekarang karena kebetulan sekali Patih Madri datang ke Istana, maka aku ingin mendapatkan masukan dari engkau mengenai masalah yang menimpa desa tersebut. Bagaimana caranya menumpas dan melenyapkan Calonarang beserta sisya-sisyanya atau murid-muridnya yang telah berbuat onar tersebut. Sebab kalau tidak ditangani segera, maka rakyat desa Kerajaan Kediri akan habis, bahkan ia akan merencanakan untuk menghancurkan Kerajaan Kediri secara keseluruhan”. Demikian kata pembukuan yang cukup panjang dari Sang Prabu kepada Ki Patih Madri.

Mendengar semua itu, merasa kaget Ki Patih Madri, sebab sebelumnya ia sama sekali tidak mendengar adanya masalah ini. Ki Patih Madri berpikir sejenak, kemudian menjawab apa yang dikatakan Sang Prabu. “Mohon ampun Paduka, tidak patut rasanya hamba sebagai patih yang jugul punggung atau sangat bodoh memberikan masukan kehadapan Paduka. Namun atas titah Paduka, maka hamba akan mencoba untuk ikut urun pendapat mengenai masalah ini.

Namun hamba bagaikan nasikin segara atau membuang garam ke laut begitulah ibaratnya”. Lebih lanjut Ki Patih Madri menyampaikan haturnya kehadapan Sang Prabu “Kalau mendengar tingkah laku Calonarang tersebut, maka inilah yang disebut dalam sastra agama sebagai Atharwa yang artinya melakukan pembunuhan yang sangat kejam terhadap orang lain yang tidak berdosa dengan menggunakan Ilmu Hitam. Mereka telah menebar cetik atau racun niskala di wilayah desa. Ini pula digolongkan sebagai Himsa Karma yakni perbuatan membunuh makhluk lain secara sewenang-wenang. Para pelaku dari semua ini harus dihukum berat dan setimpal”. Demikian hatur Ki Patih Madri kehadapan Sang Prabu. Kemudian Ki Patih Madri menambahkan haturnya sekarang Paduka jangan terlalu bersedih dan khawatir. Hamba akan menjalankan Swadharmaning Kawula (kewajiban sebagai rakyat) bersama dengan rakyat Kediri yang lainnya. Hamba akan mengabdikan jiwa dan raga hamba untuk Kediri. Kita akan gempur Calonarang Rangda Nateng Girah, kita hancurkan antek-antek, dan kita musnahkan Calonarang”. Demikian Ki Patih Madri memompa semangat junjungannya. Sungguh lega hati Sang Prabu mendengar apa yang diucapkan oleh Ki Patih Madri.

Raja Airlangga kemudian membuat keputusan untuk menggempur Calonarang Rangda Nateng Girah, dan mempercayakan kepada Ki Patih Madri sebagai pimpinan penyerangan.

Gugurnya Ki Patih Madri

Diceritakan Ki Patih Madri telah mengumpulkan tokoh masyarakat dan penduduk yang mempunyai ilmu kanuragan atau ilmu kewisesan. Mereka semua dikumpulkan di Istana dan diberikan pengarahan mengenai rencana penyerangan ke tempat Ratu Leak di Desa Girah menggempur Calonarang di malam hari.

Waktu yang ditetapkan untuk penyerangan telah tiba. Menjelang tengah malam mereka berangkat bersama dilengkapi pula dengan senjata tajam, sesikepan, gegemet-gegemet, dan juga sesabukan atau sarana magis pelindung diri.

Karena kesaktian Calonarang, maka serangan dari pihak Kediri yang dipimpin Ki Patih Madri telah diketahui sebelumnya. Sehingga Calonarang memerintahkan kepada seluruh sisya-sisyanya atau murid-muridnya untuk bersiaga di perbatasan Desa Girah. Calonarang beserta sisyanya telah bersiaga menyambut kedatangan para jawara Kediri yang akan menggempurnya. Mereka telah menggelar semua ilmu yang dimiliki dan telah menyengker atau memagari Desa Girah dengan penyengker gaib, sehingga kekuatan musuh tidak dapat menembus pertahanan tersebut.

Pada tengah malam, sampailah Ki Patih Madri dan para jawara Kediri di perbatasan Desa Girah. Mereka langsung menggelar ajian yang mereka miliki dan menyerang musuh yang telah menghadang. Serangan tersebut kemudian dihadang oleh para murid Calonarang yang dipimpin oleh Nyi Larung sehingga terjadilah pertempuran ilmu kanuragan dimalam hari yang sangat dasyat. Bola-bola api beterbangan di antara kedua belah pihak. Taburan cahaya gemerlapan aneka warna di angkasa yang saling berkelebat, berkejar-kejaran, dan saling berbenturan. Langit di Desa Girah pada malam itu bagaikan kejatuhan bintang dari langit yang jumlahnya ribuan. Memang sungguh-sungguh digjaya mereka semua. Tidak beberapa lama pertempuran di malam hari berlangsung, serangan dari para jawara Kediri dapat dipatahkan oleh ketangguhan dari ilmu yang dimiliki oleh murid-murid Calonarang, sedangkan Ki Patih Madri gugur dalam peperangan melawan Nyi Larung dan para jawara Kediri banyak yang tewas. Para jawara Kediri yang masih hidup berhamburan berlari meninggalkan arena pertempuran karena terdesak. Mereka berusaha untuk menyelamatkan diri. Setelah mengalami desakan dari pasukan leak murid-murid Calonarang, maka para jawara Kediri memutuskan untuk berbalik dan kembali ke Istana Kediri, serta melaporkan semuanya kehadapan Prabu Airlangga.




Rangda atau Leak VS Barong dalam tarian Calonarang


Kekalahan pasukan Kediri menyebabkan pasukan leak Calonarang bergembira. Mereka semua tertawa ngakak yang suaranya nyaring dan keras membelah angkasa. Suaranya mengalun, melengking memenuhi angkasa dan berpantulan di antara bukit-bukit. Sehingga terasa mengerikan sekali suasananya pada malam hari tersebut. Mereka semua menari-nari di angkasa, berwujud bola-bola api saling berkejar-kejaran merayakan kemenangannya.

Diceritakan mengenai perjalanan sisa-sisa pasukan Kediri yang kalah perang. Pada pagi hari mereka telah sampai di Istana Kediri. Segera mereka menghadap Sang Prabu dan melaporkan segala sesuatunya. Demikian pula dengan Sang Prabu yang telah menunggu semalaman dengan harap-harap cemas.

Salah seorang dari pasukan Kediri menghaturkan sembah kehadapan Sang Prabu “mohon ampun Paduka, hamba permaklumkan bahwa murid-murid Calonarang benar-benar teguh atau kuat. Pasukan Kediri tidak mampu mengalahkannya dan Ki Patih Madri gugur dalam peperangan dan banyak pasukan yang tewas. Hamba gagal dalam mengemban tugas yang Paduka titahkan. Atas kegagalan tersebut, hamba mohon ampun, dan siap menjalankan hukuman”. Demikian permakluman prajurit Kediri kehadapan Sang Prabu.

Raja Airlangga yang bijaksana kemudian bersabda “ Wahai prajuri Kediri yang gagah berani beserta semua pasukan, kalah menang dalam peperangan sudah menjadi hukumnya. Yang penting sekarang adalah aku minta engkau agar tidak surut kesetiaanmu terhadap Kediri. Teruskanlah kesetiaanmu terhadap Istana, terhadap Kerajaan Kediri. Janganlah berputus asa, karena masih ada waktu dan masih ada cara lain untuk menumpas Calonarang beserta dengan antek-anteknya. Gempur kembali Calonarang. Sang Prabu melanjutkan wejangannya. “Harus kalian ingat mengenai Swadharmaning ring payudhan atau kewajiban dalam pertempuran. Dalam Shanti Parwa disebutkan bahwa apabila mati dalam peperangan, maka darah yang mengalir muncrat akan menghapus segala dosamu. Dan Sang Jiwa atau Sang Atma akan menuju Indraloka. Itulah yang hendaknya diingat dan dijadikan pedoman. Semuanya itu adalah merupakan sebuah pengorbanan yang suci atau yadnya yang digolongkan yadnya utama”. Demikian Sang Prabu memberikan wejangan kepada Prajurit Kediri yang hampir putus asa karena kalah perang.

Mendengar wejangan tersebut, para pasukan Kediri merasakan hidup kembali dan bersemangat. Bagaikan diberikan kekuatan bebayon atau kekuatan tenanga dalam, sehingga semangat pasukan tumbuh kembali. Prajurit kemudian berkata “baiklah tuanku, sangat senang hamba mendegar wejangan tersebut. Sekarang hamba sadar dan yakin akan diri. Hamba akan membela mati-matian dan menyabung nyawa menghadapi Calonarang beserta dengan murid-muridnya”. Pernyataan Prajurit tersebut dibarengi oleh seluruh pasukan, dan disambut hangat oleh Raja Airlangga. “Baiklah kalau begitu, Aku sebagai Raja Kediri sangat menghargai kesetiaamu.


Buku Rahasia Ilmu Pengeleakan Calonarang

Dengan kalahnya Patih Madri melawan Nyi Larung murid Calonarang, maka Raja Kediri sangat panik sehingga Raja Kediri memanggil seorang Bagawanta (Rohaniawan Kerajaan) yaitu Pendeta Kerajaan Kediri yang bernama Empu Bharadah yang ditugaskan oleh Raja untuk mengatasi gerubug (wabah) sebagai ulah onar si Ratu Leak Calonarang.

Empu Bharadah lalu mengatur siasat dengan cara Empu Bahula putra Empu Bharadah di tugaskan untuk mengawini Diah Ratna Mengali agar berhasil mencuri rahasia ilmu pengeleakan milik Janda sakti itu.

Empu Bahula berhasil mencuri buku tersebut berupa lontar yang bertuliskan aksara Bali yang menguraikan tentang teknik – teknik pengeleakan.

Setelah Ibu Calonarang mengetahui bahwa dirinya telah diperdaya oleh Empu Bharadah dengan memanfaatkan putranya Empu Bahula untuk pura–pura kawin dengan putrinya sehingga berhasil mencuri buku ilmu pengeleakan milik Calonarang.

Ibu Calonarang sangat marah dan menantang Empu Bharadah untuk perang tanding pada malam hari di Setra Ganda Mayu yaitu sebuah kuburan yang arealnya sangat luas yang ada di Kerajaan Kediri.


Pertempuran Penguasa Ilmu Hitam dengan Penguasa Ilmu Putih di Setra Ganda Mayu

Dalam perang besar ini Raja Airlangga mengikutkan Pasukan Khusus Balayuda Kediri dalam menghadapi Calonarang dan pasukan leaknya.

Para Pasukan Balayuda Kediri yang terpilih sebanyak dua ratus orang yang dipimpin oleh Ki Kebo Wirang dan Ki Lembu Tal. Semua pasukan ini akan mengawal dan membantu Empu Bharadah dalam menumpas kejahatan yang dilakukan oleh Calonarang dan antek-anteknya.

Segala sesuatu perlengkapan segera dipersiapkan seperti senjata tajam berupa tombak, keris, klewang, dan lain-lain. Demikian pula dengan berbagai sarana pelindung badan yang gaib sebagai sarana penolak atau penempur leak, sarana kekebalan, semuanya diturunkan dari tempatnya yang pingit atau tempat rahasia. Yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan mengenai perbekalan makanan dan minuman yang diperlukan selama penyerangan. Ketika semua persiapan dianggap rampung, maka mereka pun istrirahat agar tenaga cukup kuat untuk penyerangan besok. Keesokan harinya perjalanan penyerangan dilakukan, pasukan khusus atau pasukan pilihan dari Kediri yang disebut dengan Pasukan Balayuda dalam penyerangan tersebut mengawal Empu Bharadah. Sedangkan di depan sebagai pemimpin pasukan dipercayakan kepada Ki Kebo Wirang didampingi Ki Lembu Tal.


Arca Mpu Bharada
Tidak diceritakan perjalanan mereka, akhirnya rombongan Empu Bharadah dan pasukan Kediri sampai di pesisir selatan Desa Lembah Wilis. Di sana rombongan tersebut berhenti sejenak untuk beristirahat dalam persiapan untuk menuju ke Desa Girah. Semua pasukan kemudian menuju Setra Ganda Mayu yang berada di Wilayah Desa Girah.

Diceritakan kemudian Ibu Calonarang dirumahnya diiringi oleh para sisyanya semua melakukan penyucian diri dan mengayat atau memuja kehadapan Ida Betari mohon anugrah kesaktian. Mereka memusatkan pikiran dan memanunggalkan bayu atau tenaga, sabda atau suara, dan idep atau pikiran, memuja Ida Betari bersarana sekar manca warna atau bunga warna-warni, dengan disertai asep menyan majegau atau wangi-wangian yang dibakar yang asapnya membubung ke angkasa, seolah-olah menyampaikan niat Ibu Calonarang kehadapan Ida Betari. Semua pekakas dan sarana pengleakan diturunkan dari tempatnya yang pingit atau tempat rahasia, dan masing-masing menggunakannya. Di hadapan mereka juga digelar tetandingan jangkep atau sarana sesajen lengkap sesuai dengan keperluan. Calonarang kemudian mulai memejamkan mata dan memusatkan pikiran. Ia tampak berkomat-kamit mengucapkan mantra sakti memohon anugrah kesaktian dan kesidian kehadapan Hyang Maha Wisesa, dengan harapan Empu Bharadah dan Balayuda Kediri dapat dikalahkan.

Setelah beberapa saat melakukan konsentrasi, maka sampailah pada puncaknya. Raja pengiwa pun telah dibangkitkan dan merasuk ke dalam sukma. Kedigjayaan atau kewisesan telah turun dan masuk ke dalam jiwa raga. Calonarang kemudian bangkit dan berkata kepada semua sisyanya “para sisyaku semuanya, permohonan kita kehadapan Hyang Betari telah terkabulkan dan telah mencapai puncaknya. Kesaktian telah kita bangkitkan semuanya, dan telah merasuk ke dalam jiwa dan raga. Kini saatnya kita bertarung menghadapi Empu Bharadah dan Balayuda Kediri. Kita akan pertahankan harga diri kita. Mampuskan semua orang-orang Kediri yang datang ke sini menyerang. Demikian perintah Calonarang kepada seluruh sisyanya. Suaranya ketika itu telah berubah menjadi besar dan menggema, dan bukan merupakan suaranya yang biasa. Kemudian Calonarangpun tertawa ngakak, dan terdengar menakutkan.

Semua sisya Calonarang telah nyuti rupa atau berubah wujud dan siap menyerang. Ada wujud bojog atau monyet yang siap menggigit, ada kambing siap nyenggot atau menanduk, ada sapi dan kuda yang siap ngajet atau menendang, ada kain kasa atau kain putih panjang yang siap menggulung dan membakar, ada bade atau menara pengusungan mayat yang siap membakar, ada babi bertaring panjang yang siap ngelumbih atau membanting dengan kepala, ada awak belig atau badan licin yang mukanya seperti umah tabuan atau sarang tawon. Ada pula api bergulung-gulung yang siap membakar siapa saja yang menghadang. Semua pasukan leak kemudian keluar dari rumah Calonarang dalam rupa bola api beterbangan, kemudian menuju ke Setra Ganda Mayu tempat perjanjian pertempuran dengan Empu Bharadah dan pasukan Balayuda Kediri.

Melihat pasukan leak dengan beraneka rupa datang, pasukan Kediri menjadi kaget dan was-was dan ada yang ketakutan. Semuanya bersiap-siap dan merapatkan diri. Demikian pula dengan Ki Kebo Wirang dan Ki Lembu Tal, mereka berdua sangat waspada serta selalu berada di dekat Empu Bharadah untuk mengawalnya.

Empu Bharadah tidak sedikitpun gentar melihat kawanan leak tersebut, bahkan semangat untuk bertempur semakin membara. Sambil juga Empu Bharadah mengucap mantra sakti Pasupati. Dilengkapi pula dengan sarana sesikepan, sesabukan, rerajahan kain, dan pripian tembaga wasa atau lempengan tembaga. Sangat ampuh mantra sakti Pasupati tersebut. Empu Bharadah membawa pusaka sakti berupa sebuah keris yang bernama Kris Jaga Satru.


Ibu Calonarang Tewas
Pertarunganpun terjadi dengan sangat seram dan dahsyat antara penguasa ilmu hitam yaitu Calonarang dibantu para sisya atau murid-muridnya dengan penguasa ilmu putih yaitu Empu Bharadah dibantu Pasukan Balayuda Kediri, di Setra Ganda Mayu.

Pertempuran berlangsung sangat lama sehingga sampai pagi, dan karena ilmu hitam mempunyai kekuatan hanya pada malam hari saja, maka setelah siang hari Ibu Calonarang akhirnya tidak kuat melawan Empu Bharadah

Calonarang terdesak dan sisyanya banyak yang tewas dalam pertempuran melawan Empu Bharadah dan Pasukan Balayuda Kediri. Mengetahui dirinya terdesak, Calonarang seperti biasa segera menggelar kesaktian pengiwanya. Ia segera berubah wujud menjadi seekor burung garuda berbulu emas, melesat ke udara, dan bersembunyi di balik awan. Ketika itu, Empu Bharadah segera masuk ke dalam rumah Calonarang . Didapatinya rumah Calonarang telah kosong, tak ada siapa-siapa. Pasukan Balayuda Kediri mengurung rumah Calonarang.

Empu Bharadah kemudian berteriak : “Hai kau Calonarang pengecut, di mana gerangan engkau bersembunyi. Sudah berwujud apa engkau sekarang, aku akan hadapi. Aku menantangmu, ayolah segera tunjukkan batang hidungmu”. Setelah berkata demikian, tiba-tiba ada jawaban dari angkasa. Rupanya Calonarang sudah bersembunyi dari tadi, tanpa sepengetahuan pasukan Kediri. Calonarang berkata : “Hai kau Empu Bharadah, dimana bersembunyi rajamu. Mendengar ejekan si garuda tersebut dari udara membuat Empu Bharadah menjadi naik darah. Segera Empu Bharadah memerintahkan kepada Ki Kebo Wirang untuk membidikan senjata tersebut ke arah si Garuda Calonarang. Namun ketika itu, Ki Kebo Wirang menjadi kebingungan karena musuh yang akan dibidik tidak kelihatan. Hanya suaranya saja yang berkoar-koar. Ditambah lagi dengan adanya kilat dan guntur yang menggelegar di angkasa. Semakin menyulitkan untuk membidik si Garuda Calonarang.

Menghadapi situasi demikian, Empu Bharadah mencoba untuk memikirkan sebuah daya upaya. Empu Bharadah kemudian memerintahkan kepada Ki Lembu Tal sebagai umpan, agar si garuda mau keluar dari persembunyiannya. Ki Lembu Tal mencoba untuk mencari tempat yang agak terbuka. Mereka menari-nari sambil mengibas-ngibaskan senjatanya ke udara sebagai pertanda menantang. Ki Lembu Tal mengejek si garuda : “Hai engkau Calonarang, kenapa engkau bersembunyi. Ayo turun, akan aku potong lehermu, akan aku cincang engkau, bila perlu aku jadikan burung garuda panggang. Hai kau Calonarang, kalau memang engkau sakti mengapa engkau bersembunyi di tempat yang tinggi begitu. Kalau engkau mau, kau boleh hisap pantatku”. Demikian ejekan Ki Lembu Tal yang tidak senonoh, sambil membuka kainnya dan memperlihatkan pantatnya ke arah datangnya suara Calonarang.

Mendengar dan melihat ejekan Ki Lembu Tal, menyebabkan Calonarang menjadi naik darah, dan segera keluar dari persembunyiannya. Si garuda Calonarang dengan secepat kilat terbang dan menyambar Ki Lembu Tal. Pada saat si garuda terbang menyambar Ki Lembu Tal, ketika itu pula Empu Bharadah membidikkan senjata pusaka Jaga Satru dan menembakkannya ke arah sang garuda. Si garuda jelmaan Calonarang tersebut terkena tembakan senjata Jaga Satru dan jatuh tersungkur ke tanah. Segera si garuda mengambil wujud kembali menjadi manusia sosok Calonarang. Ratu Leak Calonarang yang sakti mandraguna tidak berdaya dengan kesaktian senjata pusaka Jaga Satru Empu Bharadah. Semua pasukan Balayuda Kediri segera mendekati Calonarang yang tidak berdaya dan kemudian Calonarang menghembuskan nafas terakhir di Setra Ganda Mayu.

Dengan meninggalnya Ibu Calonarang maka bencana gerubug (wabah) yang melanda Kerajaan Kediri bisa teratasi.

Sabtu, 05 Januari 2013

BERTEMU DENGAN GLUNDUNG PENGINGIS DAN LAINNYA.

Ini cerita aku alami saat masih kuliah.
Sangat - sangat teringat karena makhluk itu.

CERITA HOROR 1.

Mendapat kiriman pakaian baru dari Jakarta, disuruh mengambil di rumah kakar ipar ( Boyolali ). Begitulah isi surat yang dikirim, langsung jalan tidak melihat waktu. Bis Surabaya - Solo terus ke arah Semarang turun di Boyolali jam 1 malam, cari ojek ku beri alamatnya. Naik ojek baru 45 menit ojeknya berhenti, dia bilang hanya sampai di sini, lho kan masih 6 km? gimana ini? ojek bilang lanjutannya jalan tanah krikil dan sepeda motor sering mati. Wahh.. saya lihat jam 2 malam wilayahnya hanya kebun, jarang rumah karena masuk pedalaman. Di daerah ini banyak kuburan dikubur massal saat pembrontakan PKI, berani atau mundur saya pikir - pikir, akhirnya maju jalan.

Berjalan sambil was-was karena agak takut, lagi pula jam 2 malam tidak ada orang sama sekali. Jalan pelan sambil bernyanyi, setelah berselang 10 menit tiba-tiba aku lihat buah kelapa ada di tengah jalan, aku biarkan maju beberapa langkah ada lagi buah kelapa lagi. Penasaran sekali kok ada malam-malam orang membuang buah kelapa, lalu saya berhenti kuambil dan kunyalakan  korek api, ini buah kelapa memang masih bisa dimakan. Lalu dengan senang buah kelapa saya masukkan di dalam tas.

Lalu meneruskan langkah dalam malam yang gelap dan sepi, hawanya dingin menusuk tulang. Setelah berjalan 2 menit, saya merasakan tas yang saya bawa kok tambah berat? Langkah maju selang 5 menit, ya ampuun tas saya beraaat dan kadang bergerak sendiri. Awalnya saya tidak memikir ini-itu karena tadi kulihat memang buah kelapa. Lama-lama bertambah beraat karena penasaran, saya berhenti ingin tahu kenapa tambah berat.

Tas saya letakkan diatas tanah, lalu saya keluarkan, yaa ampun baunya kok seperti darah karena gelap kuambil dan kunyalakan korek api. Lho..lho .. kok kepala manusia yang lidahnya menjulur keluar bukannya tadi buah kelapa. Saya tendang menjauh, lalu dengan badan gemetar saya lari sekuatnya. Aduh mimpi apa ketemu buah kelapa berubah jadi kepala dengan lidah keluar.

Lari dan lari, napas jadi ngos-ngosan lalu setelah jauh, saya berhenti duduk untuk istirahat. Untuk menenangkan badan gemetar, malam tambah larut hawa dingin semakin dingin, dalam pikiran saya " enaknya kalau ada api bisa menghangatkan badan." Setelah sejenak melepas lelah, berjalan lagi meneruskan perjalanan, baru berjalan 3 menit saya liat jauh di depan ada api menyala di tengah jalan. Berlari cepat untuk mendekatinya.

Malam dingin begini ada api unggun, pas sekali. Setelah dekat saya berjongkok di dekat api itu, lho kok apinya tidak panas. Semakin mendekat ke api, lagi-lagi kok tidak panas? Lho..lho..kok apinya jalan maju dan bekasnya tidak ada abunya, wahh..wahh..wahh ini "MEMEDI GANAS PATI." Lalu saya cari dahan kayu untuk memukul api, lho saya pukul apinya terbang pindah-pindah pohon. Langsung saya lari maju secepatnya, karena kalau sampai ganas pati menyambar di kepala maka akan jatuh sakit.

Dasar nasib lagi tidak menyenangkan, baru setengah perjalanan sudah 2 kali ketemu memedi. Badanku tambah gemetar, untuk menenangkan saya tidak lagi nyanyi, tapi mengucapkan ayat-ayat AlQur'an dalam hati. Setelah agak lama sampai di pinggiran desa yang kucari, tenang sudah hatiku. Akhirnya sampai pada rumah yang saya cari, sejenak berhenti diteras, yaa ampun ternyata keringat dingin banyak keluar.

PUISI RINDU PADA KEKASIH


Foto: ─▄▓▓▄─▄▓▓▄───▄▓▓▄─▄▓▓▄
▓▓▓▓▓▓▓▓▓░░─░░▓▓▓▓▓▓▓▓▓
▓▓▓▓▓▓▓░░░░░░░░░▓▓▓▓▓▓▓
▀▓▓▓▓▓▓░░░░░░░░░▓▓▓▓▓▓▀
──▀▓▓▓▓▓░░░░░░░▓▓▓▓▓▀
────▀▓▀──░░░░░──▀▓▀
─────)─────░░─────)
─────\─────(──────(
──────\─────)─────/
───────\────(─────/
────────\────)───/
─────────\───\──/
──────────\──|─/
──☺☺☺☺╔╗☻☻☻
──☺☺☺☺║╚╦═╗╔═╦═╦╦╗
──☺☺☺☺║║║╬╚╣╬║╬║║║
──☺☺☺☺╚╩╩══╣╔╣╔╬╗║
──☺☺☺☺─────╚╝╚╝╚═╝WEEKEND <3
<3 J O H N <3

Air Mata Kerinduan
( Oleh : IWAN WIJAYA )

ʍɑℓɑʍќµ ʍєℓɑγɑиɢ тєʀвµиɢќµs ќєℓɑʍ..
Sɑɑт вɑ∂ɑɨ ∂ɑтɑиɢ ʍєиєʀʆɑиɢ ɦɑʀɑρɑи..
Sєʍɑиɢɑт ɦɑʍρɨʀ ʍɑтɨ тєʀќµвµʀ ∂ɑℓɑʍ-∂ɑℓɑʍ..
тєʀєиɢɢµт oℓєɦ ρє∂ɨɦиγɑ ρєʀρɨsɑɦɑи..
тɑтќɑℓɑ ʍɑтɑ тɑќ вɨsɑ тєʀρєʆɑʍ..
Bɑγɑиɢɑи ωɑʆɑɦʍµ ʍєиɑʀɨ-иɑʀɨ ∂ɨɨиɢɑтɑи..
Sєʀɑµт sєиγµʍ γɑиɢ ʍєʍєи∂ɑʍ ќєќєςєωɑɑи..
ʍєʀєтɑsќɑи ℓµќɑ вєʀɢєℓɨʍɑиɢ ɑɨʀ ʍɑтɑ.. 



Iиɨℓɑɦ ɦɨ∂µρќµ γɑиɢ тɑќ ρєʀиɑɦ ℓєρɑs ∂ɑʀɨ ʀɨи∂µ..
Sɑɑт ρє∂ɨɦ ...тʀɑɢє∂ɨ ʍєиγɑρµ ќєтєɢɑʀɑи..
тɑρɨ ɢєℓoʍвɑиɢ ʀɨи∂µ ʍɑsɨɦ ʆµɢɑ тєʀρɑиςɑʀ..
ɦɨ∂µρ вєʀʆɑγɑ ∂ɑℓɑʍ ʀєℓµиɢ ʆɨωɑ..
Eиɢќɑµℓɑɦ ∂єωɨ тєʀтɑɦтɑ ∂ɑℓɑʍ тɑʍɑи ɦɑтɨ..
Dɑℓɑʍ sєќєʆɑρ sɑʆɑ тɑиρɑ sµɑ ʀɨи∂µ вєɢɨтµ ςєρɑт тєʀςɨρтɑ..
Dµќɑќµ ∂µќɑʍµ ∂µќɑ ќɨтɑ ρµи sɑʍɑ..
ќoвɑʀќɑи sєʍɑиɢɑт єsoќ ρɑɢɨ вєʀsɑʍɑ ќɨтɑ вєʀʆµɑиɢ..
ʍєʀєвµт ќєʍєʀ∂єќɑɑи sєʆɑтɨ...
˜”*°•.****.•°*”˜˜”*°•.****.•°*”˜


Oleh : IWAN WIJAYA
 -------------------------------------------------------------------------

 Pedihnya Menanti Kekasih

Selalu ada puisi untukmu....
Ingin kupanggil namamu yg jauh disana ..
Senyum yang menjadi rahasia bibirmu kuperam dalam- jantungku....
Tumbuh satu per satu menggetarkan sunyi, bermekaran- di antara jemari.....
Ketika Pucuk pucuk cemara terpaku bisu
Membawa jiwaku mengembara…
Hingga menembus batas lamunku..
Di sini ……..
Masih Aku simpan setangkup rindu untukmu..
Di sudut hati, dimana keresahan membias sendu..
Hingga lelah hati temani sepiku..

---------------------------------------------------------------------------


Foto: When the wind blows gently
I can hear your whispers of love
When the warm dawn rays
Caress my skin
I fall in love all over again

When the sky sparkles
With each day anew
I smile and tenderly think of you
You have helped me through so much
With words of wisdom
And a soft easy touch

Your strength has been there
As I walk life’s daily path
I hope our times together
Will be many, many more
Let our love and friendship
Spread wings of devotion…

… and forever soar

Love,

SENSE 4 U
( Oleh : IWAN WIJAYA )

☼•*❤*•°•❥..☆ . ƸӜƷ¸.☆.
NøŦhιπĝ ιπ Ŧhι$ ωøƦlδ
cαπ chαπĝε Ŧhε ωαψ ι Ŧεεl
ŦuƦπ ʍψ ŦhøuĝhŦ$ ŦƦøʍ ψøu
øƦ ŦƦøʍ Ŧhι$ ʍøʍεπŦ $Ŧεαl
βεcαu$ε, høπεψ , ι’ʍ ψøuƦ$
UπŦιl Ŧhε $ŦαƦ$ πø løπĝεƦ $hιπε
UπŦιl Ŧhε εαƦŦh Ʀευølυε$ πø ʍøƦε
UπŦιl Ŧhι$ ρøεŦ Ʀuπ$ øuŦ øŦ Ʀhψʍε
»-(¯'v'¯)-»☆:*´¨`*:..:*´¨`*:.☆

Wнєη I мєт уσυ, му ƒєєℓιηg ¢нαηgє∂....
Dση'т кησω ωнєη тнιѕ ƒєєℓιηg ¢αмє...
I gσт συт σƒ вє∂ σηє мσяηιηg....
Sнσ¢кє∂ αвσυт тнιѕ ƒєєℓιηg....
Iт'ѕ яιgнт тσ мιѕѕ уσυ...
Bυт I ¢αη'т ƒσя¢є уσυ..........
*.:。✿*゚゚・✿.。.:*˜”*°•.****.•°*”˜

-------------------------------------------------------------------------

DUA JADI SATU
( Oleh : IWAN WIJAYA )

Dua Hati satu jiwa..
Kami memiliki dua hati yang mengalahkan sebagai salah satu
Saya merasa apa yang Kasihku rasakan
Ketika Kasihku menangis, aku merasakan kesedihan
Ketika  Kasihku merasa sedih, aku merasa pilu 
Ketika Kasihku merasa bahagia, aku juga merasa sukacita  

Ketika Kasihku merasa ketenangan, aku merasa damai
Kami memiliki dua hati satu rasa
Cinta telah bersatu jiwa kita sebagai satu kesatuan..


Foto: <3 

Rabu, 02 Januari 2013

NYI RORO KIDUL PENGUASA LAUT SELATAN ...


Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.

Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. “Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. “Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.

Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan..

Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.


RAMALAN UNTUK 12 SHIO DI TAHUN ULAR AIR 2013



Tahun 2013 adalah Tahun Ular Air


RAMALAN UNTUK 12 SHIO DI TAHUN 2013
Ramalan Shio Tikus 2013
Yang meliputi tahun 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008
Sebaiknya bagi sobat yang berada dalam shio tikus untuk lebih berhati-hati dan lebih cermat dalam hal yang berhubungan dengan keuangan. Disarankan agar para tikus mencari jalan untuk mendapatkan pemasukan lebih lewat pekerjaan baru atau kenaikan gaji di tahun ini. Selain itu pula, di tahun naga ini pemilik shio tikus harus banyak belajar terutama dalam hal mengontrol emosi.

Ramalan Shio Kerbau 2013
Yang meliputi tahun 1913, 1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009.
Keberuntungan dalam bidang karir akan datang di tahun ini, akan tetapi pemilik shio kerbau juga harus mau menerima nasehat dan masukan agar kesuksesannya semakin baik. Dalam segi kesehatan mungkin menjadi masalah bagi kerbau di tahun ini. Ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman saat berbicara dengan kuda, kambing dan naga.

Ramalan Shio Macan 2013
Yang meliputi tahun 1914, 1926, 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010
Tahun ini pemilik shio macan harus menerima peruntungan yang buruk terhadap keuangan dan kesehatan. Selain itu mereka juga harus berhati-hati dalam menjaga hubungan baik dengan Kelinci, monyet, kerbau dan ular.

Ramalan Shio Kelinci 2013
Yang meliputi tahun 1915, 1927, 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011.
Dalam bidang keuangan, para kelinci diprediksikan mengalami kelemahan pada masalah keuangan. Bukan hanya itu saja, beberapa masalah besar akan muncul seiring dengan sifat kelinci yang ceroboh. Namun beberapa kelinci juga akan sangat beruntung akan mengakhiri masa lajangnya.

Ramalan Shio Naga 2013
Yang meliputi tahun 1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000, 2012.
Beberapa hal di luar prediksi akan ditemui para naga di tahun ini, termasuk masalah kesehatan mereka. Ada kesempatan bagus bagi naga untuk berbisnis di tahun ini. Sangat disarankan bagi naga untuk tetap sabar dan tidak terburu-buru dalam menjalankan sesuatu. Emosi yang naik turun dengan cepat akan membawa masalah bagi naga.

Ramalan Shio Ular 2013
Yang meliputi tahun 1917, 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013.
Kompetisi adalah hal yang terbesar dihadapi oleh pemilik shio Ular di tahun ini dan kesempatan baik dalam hal karir akan muncul di awal tahun. Sebaiknya ular lebih bersabar dan telaten dalam menjalani tugasnya. Ular juga tak boleh sesumbar terutama saat bertemu dengan lawan.

Ramalan Shio Kuda 2013
Yang meliputi tahun 1918, 1930, 1942, 1954, 1966, 1978, 1990, 2002, 2014.
Asmara merupakan masalah yang akan di hadapi oleh orang yang ber shio kuda di tahun ini, kecemburuannya menimbulkan kesalahpahaman di dalam kehidupan cinta. Sangat disarankan agar para kuda untuk tidak keras kepala, karena ada kemungkinan di tahun ini kuda menghadapi konflik dengan monyet, tikus dan kerbau. Peruntungan akan datang seiring dengan kesabaran dan kelunakan hati kuda.

Ramalan Shio Kambing 2013
Yang meliputi tahun 1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015.
Banyak masalah akan menyambut para kambing di awal tahun ini, namun kambing mampu menghadapi masalah yang beraneka ragam tersebut. Pernikahan banyak dilakukan para kambing, ada pula yang memiliki keturunan di tahun ini. Banyak hal baik akan ditemui para kambing di akhir tahun. Namun sebaiknya kambing tidak terlalu bersikap keras saat menghadapi kerbau, anjing dan tikus, agar tak terjadi kesalahpahaman yang tidak perlu.

Ramalan Shio Monyet 2013
Yang meliputi tahun 1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992. 2004, 2016.
Di tahun ini monyet akan bertemu dengan sahabat-sahabat di masa lalu. Mereka akan banyak mempengaruhi hidup monyet dan membantu monyet dalam menjalani kehidupannya. Bepergian merupakan salah satu hal menyenangkan yang akan dilakukan monyet tahun 2013 ini. Peruntungan monyet bisa dikatakan biasa-biasa saja dan tak ada yang terlalu istimewa.

Ramalan Shio Ayam 2013
Yang meliputi tahun 1921, 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993. 2005, 2017.
Halangan merupakan rintangan yang akan banyak ditemui pada tahun ini, namun semuanya cenderung berjalan lancar dan biasa saja. Tak ada yang terlalu istimewa dalam hal cinta, karir dan kesehatan. Di tahun ini ayam lebih banyak bergaul dan menemukan teman baru. Ada baiknya para ayam belajar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan masa depan.

Ramalan Shio Anjing 2013
Yang meliputi tahun 1922, 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006. 2018.
Tidak banyak keberhasilan yang ditemui para anjing di tahun ini, dan cenderung banyak belajar di tahun ini. Hanya dengan dukungan dari keluarga dan orang yang dicintai, anjing akan tetap bisa bertahan dan sukses dalam pekerjaan. Sayangnya di tahun ini mereka kembali diuji dengan kesehatan yang kurang baik. Anjing juga akan berselisih paham dengan ayam, kambing dan naga. Ada baiknya anjing tidak menunjukkan keras kepala yang berlebihan dalam menghadapi ketiga shio tersebut.

Ramalan Shio Babi 2013
Yang meliputi tahun 1923, 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019
Awal tahun, Babi mendapat banyak rejeki. Dan bagi mereka yang belum punya pekerjaan, mereka akan mendapat pekerjaan yang baik. Di tahun 2013, Babi termasuk salah satu shio yang beruntung dalam hal karir dan cinta. Di pertengahan tahun, peruntungan ini semakin besar. Sayangnya mereka akan menghadapi sedikit pertikaian dengan Monyet dan Ular. Sebaiknya dalam berbicara, Babi berhati-hati dan tidak menyinggung perasaan kedua shio tersebut, sehingga Babi masih dapat menjaga hubungan baik dengan keduanya.

SIFAT DARI 12 SHIO



 

Shio Tikus
Yang meliputi tahun 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008
Sifatnya sebagai berikut:
Tikus dipengaruhi oleh perasaannya yang selalu berubah, dibalik itu mereka menawan, kharismatik dan berpikir sangat cepat, suka dihormati dan memiliki kehidupan yang serba wah, suka persahabatan dan cenderung bergaul dalam sebuah kelompok besar. Perlu waktu lama mengenal tikus karena mereka suka berencana dan perhitungan.
 
Shio Kerbau
Yang meliputi tahun 1913, 1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009.
Sifatnya sebagai berikut:
Watak keras Kerbau membuat mereka menjadi individu yang gigih mencapai cita cita hidupnya. Namun etos kerja mereka santai dan cenderung malas. Kerbau dapat menjadi teman yang baik dan andalan seseorang untuk mencapai keberhasilan. Dapat dipercaya menyimpan rahasia dengan aman serta dapat menjadi penasehat yang handal.

Shio Macan
Yang meliputi tahun 1914, 1926, 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010
Sifatnya sebagai berikut:
Pandai bicara dan berterus terang merupakan sifat shio Macan, sangat tidak suka ketidakjujuran, kecurangan dan selalu mencari keadilan. Sifat dasarnya ingin menjadi pemimpin, dan cenderung memiliki percaya diri yang berlebih. Walaupun begitu mereka sebenarnya tidak berani berspekulasi dan mencari cara yang aman untuk tampil sebagai yang terkuat.


Shio Kelinci
Yang meliputi tahun 1915, 1927, 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011.
Sifatnya sebagai berikut:
Kelinci mempunyai jiwa yang bersifat sosial yang luar biasa dan selalu berusaha mencari teman yang dapat membuatnya merasa nyaman serta aman. Sangat rendah hati dan sensitif, juga dapat dengan cepat menjadi marah. Selalu berupaya untuk memiliki masa depan gemilang, fokus diri untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan juga ketenaran.

Shio Naga
Yang meliputi tahun 1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000, 2012.
Sifatnya sebagai berikut:
Orang orang yang berbershio Naga menyukai hal-hal berbau seni dan suka menciptakan sesuatu yang baru. Pengamatannya yang tajam dan imajinasi yang luar biasa menghantarkannya mencapai kesuksesan. Mereka sangat kuat dan percaya diri namun sering juga ketidak konsistenannya menjadi halangan terutama saat bekerja dalam tim. Berbakat menjadi seorang Doklter dan penerjun.


Shio Ular
Yang meliputi tahun 1917, 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013.
Sifatnya sebagai berikut:
Sifat ular yang suka melakukan tipu daya sangat mirip dibandingkan sifatnya yang lain terutama untuk hal yang menghasilkan keuntungan. Namun mereka dapat mengendalikan dirinya dan masih memikirkan moralitas dalam bertindak. Untuk mencapai keberhasilan, shio ular memanfaatkan jasa orang lain dan tidak mau berupaya terlalu berat.


Shio Kuda
Yang meliputi tahun 1918, 1930, 1942, 1954, 1966, 1978, 1990, 2002, 2014.
Sifatnya sebagai berikut:
Kuda biasanya akan merasa nyaman bila berada di kelompoknya, tak heran orang bershio Kuda suka membuat kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan berbagai jenis aktivitas seperti kegiatan sosial yang ramai. Suka berkompetisi tapi harus melibatkan kelompok dan temannya. Disebut bagian dari kelompok adalah kebanggaan orang bershio Kuda.

Shio Kambing
Yang meliputi tahun 1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015.
Sifatnya sebagai berikut:
Kasih sayang, penuh perhatian dan peduli terhadap orang lain adalah karakter orang bershio kambing. Suka bekerja dalam kelompok dan memilih untuk diberi pengarahan daripada mengarahkan. Sanagt sering merasa was was. Mereka juga lebih memilih menghindari konfrontasi dan cenderung menjadi pengikut. Jika menjadi pemimpin harus memiliki motivasi yang sangat kuat.


Shio Monyet
Yang meliputi tahun 1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992. 2004, 2016.
Sifatnya sebagai berikut:
Pikiran orang yang mempunyai Shio Monyet sangatlah cerdas dan selalu ingin tahu. Akalnya panjang dan selalu melakukan seabrek siasat untuk memperoleh keberhasilan terutama pada situasi yang sulit. Bagi shio monyet dewasa, energi dan imajinasinya disalurkan untuk memecahkan masalah yang sangat berat.

Shio Ayam
Yang meliputi tahun 1921, 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993. 2005, 2017.
Sifatnya sebagai berikut:
Orang yang mempunyai Shio Ayam sangat percaya diri. Mereka juga juga sangat teguh pendirian namun agak kasar dan agresif. Mereka suka membuat gebrakan-gebrakan yang spektakuler dan tidak suka menjadi pengamat saja. Shio Ayam juga sangat waspada dan teliti. Teman adalah sesuatu yang penting dan itu digunakan untuk mendapatkan keberhasilan bagi mereka.

Shio Anjing
Yang meliputi tahun 1922, 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006. 2018.
Sifatnya sebagai berikut:
Orangnya Setia, aktif, pintar dan jujur itulah karakter Shio Anjing. Walaupun kadang malas, namun mereka dapat diandalkan. Anjing memiliki keinginan untuk dicintai dan diperhatikan, hal yang membuat mereka sedih adalah jika tak ada yang mempedulikan mereka. Shio anjing sensitif dan cenderung akan menggonggong jika disakiti.


Shio Babi
Yang meliputi tahun 1923, 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019
Sifatnya sebagai berikut:
Sifatnya manusia bershio Babi yang naif membuat Shio Babi mudah percaya dengan orang lain. Sangat cerdas. Dia juga suka membantu orang lain dengan sukarela dan terkadang sering dimanfaatkan oleh teman-temannya. Orang yang lahir di shio Babi dapat dipercaya dan suka bekerja keras, namun mereka tidak berambisi untuk mengejar karir.