Sangat - sangat teringat karena makhluk itu.
CERITA HOROR 1.
Mendapat kiriman pakaian baru dari Jakarta, disuruh mengambil di rumah kakar ipar ( Boyolali ). Begitulah isi surat yang dikirim, langsung jalan tidak melihat waktu. Bis Surabaya - Solo terus ke arah Semarang turun di Boyolali jam 1 malam, cari ojek ku beri alamatnya. Naik ojek baru 45 menit ojeknya berhenti, dia bilang hanya sampai di sini, lho kan masih 6 km? gimana ini? ojek bilang lanjutannya jalan tanah krikil dan sepeda motor sering mati. Wahh.. saya lihat jam 2 malam wilayahnya hanya kebun, jarang rumah karena masuk pedalaman. Di daerah ini banyak kuburan dikubur massal saat pembrontakan PKI, berani atau mundur saya pikir - pikir, akhirnya maju jalan.
Berjalan sambil was-was karena agak takut, lagi pula jam 2 malam tidak ada orang sama sekali. Jalan pelan sambil bernyanyi, setelah berselang 10 menit tiba-tiba aku lihat buah kelapa ada di tengah jalan, aku biarkan maju beberapa langkah ada lagi buah kelapa lagi. Penasaran sekali kok ada malam-malam orang membuang buah kelapa, lalu saya berhenti kuambil dan kunyalakan korek api, ini buah kelapa memang masih bisa dimakan. Lalu dengan senang buah kelapa saya masukkan di dalam tas.
Lalu meneruskan langkah dalam malam yang gelap dan sepi, hawanya dingin menusuk tulang. Setelah berjalan 2 menit, saya merasakan tas yang saya bawa kok tambah berat? Langkah maju selang 5 menit, ya ampuun tas saya beraaat dan kadang bergerak sendiri. Awalnya saya tidak memikir ini-itu karena tadi kulihat memang buah kelapa. Lama-lama bertambah beraat karena penasaran, saya berhenti ingin tahu kenapa tambah berat.
Tas saya letakkan diatas tanah, lalu saya keluarkan, yaa ampun baunya kok seperti darah karena gelap kuambil dan kunyalakan korek api. Lho..lho .. kok kepala manusia yang lidahnya menjulur keluar bukannya tadi buah kelapa. Saya tendang menjauh, lalu dengan badan gemetar saya lari sekuatnya. Aduh mimpi apa ketemu buah kelapa berubah jadi kepala dengan lidah keluar.
Lari dan lari, napas jadi ngos-ngosan lalu setelah jauh, saya berhenti duduk untuk istirahat. Untuk menenangkan badan gemetar, malam tambah larut hawa dingin semakin dingin, dalam pikiran saya " enaknya kalau ada api bisa menghangatkan badan." Setelah sejenak melepas lelah, berjalan lagi meneruskan perjalanan, baru berjalan 3 menit saya liat jauh di depan ada api menyala di tengah jalan. Berlari cepat untuk mendekatinya.
Malam dingin begini ada api unggun, pas sekali. Setelah dekat saya berjongkok di dekat api itu, lho kok apinya tidak panas. Semakin mendekat ke api, lagi-lagi kok tidak panas? Lho..lho..kok apinya jalan maju dan bekasnya tidak ada abunya, wahh..wahh..wahh ini "MEMEDI GANAS PATI." Lalu saya cari dahan kayu untuk memukul api, lho saya pukul apinya terbang pindah-pindah pohon. Langsung saya lari maju secepatnya, karena kalau sampai ganas pati menyambar di kepala maka akan jatuh sakit.
Dasar nasib lagi tidak menyenangkan, baru setengah perjalanan sudah 2 kali ketemu memedi. Badanku tambah gemetar, untuk menenangkan saya tidak lagi nyanyi, tapi mengucapkan ayat-ayat AlQur'an dalam hati. Setelah agak lama sampai di pinggiran desa yang kucari, tenang sudah hatiku. Akhirnya sampai pada rumah yang saya cari, sejenak berhenti diteras, yaa ampun ternyata keringat dingin banyak keluar.